logo
Menunaikan Ibadah Haji

For pilgrims, performing Hajj fulfills a religious obligation, but it's also a deeply spiritual experience of a lifetime for many. It's seen as a chance to seek God's forgiveness for past sins, to grow closer to God and to walk in the footsteps of prophets.

Menunaikan Ibadah Haji
Virtue of Hajj

Sebagai salah satu rukun Islam, semua umat Muslim pasti sangat ingin menunaikan ibadah haji. Namun berbeda dengan rukun Islam lainnya, ibadah haji wajjb dilakukan bagi yang memiliki kemampuan melaksanakannya.   Sebagai umat Islam, kita harus mengetahui apa saja keutamaan melaksanakan ibadah haji tersebut. Imam Al-Hafizh Zakiyyuddin Abdul Azhim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri dalam At-Targhib wat Tarhib minal Haditsis Syarif menghimpun hadits Nabi Muhammad saw seputar keutamaan ibadah haji.  Dalam kitab tersebut dinyatakan, banyak keutamaan ibadah haji di antaranya ampunan bagi yang melaksanakannya  dan orang-orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji tersebut, pengabulan doa, surga, hak member syafaat kepada keluarga. 
Berikut sebagian riwayat yang dikumpulkan oleh Imam Al-Mundzir tentang keutamaan haji:

1. Penghapusan dosa bagi jamaah haji yang tidak berbuat maksiat.

Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).  

2. Surga bagi jamaah haji yang mabrur. 

Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, "Umrah ke umrah merupakan kafarah (dosa) di antara keduanya. Sedangkan haji mabrur tiada balasan baginya kecuali surga (HR Malik, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Asbihani). 

3. Pemberian syafaat pada 400 anggota keluarganya.  

  Artinya: Dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari ra dengan marfu dari Rasulullah saw, "Orang yang berhaji dapat memberikan syafaat kepada 400 orang keluarga atau keluarganya dan  ia akan keluar dari dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya (HR Al-Bazzar).    

4. Catatan pahala dan penghapusan dosa serta pengangkatan derajat pada setiap jejak kendaraan jamaah haji. 

Artinya: Dari sahabat Ibnu Umar ra, ia mendengar Nabi Muhammad saw bersabda, "Tidaklah unta yang dikendarai jamaah haji menaikkan kaki belakang dan menurunkan kaki depannya melainkan Allah mencatatnya sebagai kebaikan, sebagai penghapusan dosa, atau sebagai pengangkatan satu derajat baginya.(HR Al-Baihaqi).   

5. Mereka adalah tamu Allah yang doanya mustajab.   

 Artinya: Dari sahabat Jabir ra, Nabi Muhammad saw bersabda, "Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya dan mereka meminta kepada-Nya, lalu Allah memberikan permintaan mereka" (HR Al-Bazzar).    

6. Terbukanya pengampunan dosa.  

 Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, "Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, Allah memenuhi permintaan mereka dan jika mereka meminta ampun kepada-Nya, niscaya Allah mengampuni mereka" (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).    

7. Garansi ampunan bagi orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji.  

 Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw pernah berdoa, "Ya Allah, ampunilah jamaah haji dan orang yang dimintakan ampun oleh jamaah tersebut (HR Al-Hakim).    

8. Jaminan kesehatan lahir dan batin di dunia. 

 Artinya: Dari sahabat Abu Zarr ra, Nabi Muhammad saw bercerita, "Nabi Dawud as pernah berdoa: Tuhanku, apa yang didapat hamba-Mu bila mereka mengunjungi-Mu pada rumah-Mu?" Allah menjawab, "Setiap pengunjung memiliki hak atas yang dikunjungi. Wahai Dawud, sungguh mereka berhak mendapatkan kesembuhan di dunia dan ampunan dari-Ku ketika kelak Kujumpai mereka (di akhirat)". (HR At-Thabarani). 

9. Jaminan bebas hisab   

Artinya: Dari sayyidah Aisyah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, "Siapa saja yang keluar berhaji atau umrah melalui jalan ini, lalu meninggal di dalamnya, niscaya ia tidak ditampakkan dan tidak dihisab, lalu dikatakan kepadanya: Masuklah kamu ke surga. Aisyah ra berkata, "Rasulullah saw bersabda: Sungguh Allah bangga terhadap orang-orang yang thawaf" (HR At-Thabarani, Abu Ya’la, Ad-Daruquthni, dan Al-Baihaqi).    

10. Jaminan Allah berupa pahala 

Artinya" Nabi Muhammad saw bersabda, "Sungguh Ka’bah ini merupakan salah satu tiang Islam. Siapa saja yang berhaji mengunjungi Ka‘bah atau berumrah, maka ia menjadi tanggungan Allah. Jika ia meninggal, maka Allah memasukkannya ke surga. Jika Allah mengembalikannya kepada keluarganya, niscaya Allah memulangkannya dengan pahala dan ghanimah" (HR At-Thabarani).   

11. Jamaah haji yang meninggal dibangkitkan dengan talbiyah  

Artinya: Dari sahabat Ibnu Abbas ra, ia bercerita, ketika sedang (wukuf) bersama Rasulullah di Arafah, seseorang tiba-tiba terjatuh dari kendaraannya, lalu membuat lehernya patah, kemudian meninggal dunia. Rasulullah saw mengatakan, "Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara, kafankanlah pada dua lapis. Jangan berikan obat pengawet dan jangan tutup kepalanya karena Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiyah" (HR Bukhari, Muslim, dan Ibnu Khuzaimah).    

Demikian sejumlah keutamaan ibadah haji yang perlu kita ketahui. Dengan mengetahui dari berbagai  keutamaan tersebut kiranya dapat memotivasi umat Islam dalam menjalankan ibadah haji secara benar.

 

 

 

Virtue of Hajj
Ihram
Thowaf
Sa'i
Arafah, Muzdalifah, Mina
Menunaikan Ibadah Haji
Virtue of Hajj

Sebagai salah satu rukun Islam, semua umat Muslim pasti sangat ingin menunaikan ibadah haji. Namun berbeda dengan rukun Islam lainnya, ibadah haji wajjb dilakukan bagi yang memiliki kemampuan melaksanakannya.   Sebagai umat Islam, kita harus mengetahui apa saja keutamaan melaksanakan ibadah haji tersebut. Imam Al-Hafizh Zakiyyuddin Abdul Azhim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri dalam At-Targhib wat Tarhib minal Haditsis Syarif menghimpun hadits Nabi Muhammad saw seputar keutamaan ibadah haji.  Dalam kitab tersebut dinyatakan, banyak keutamaan ibadah haji di antaranya ampunan bagi yang melaksanakannya  dan orang-orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji tersebut, pengabulan doa, surga, hak member syafaat kepada keluarga. 
Berikut sebagian riwayat yang dikumpulkan oleh Imam Al-Mundzir tentang keutamaan haji:

1. Penghapusan dosa bagi jamaah haji yang tidak berbuat maksiat.

Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).  

2. Surga bagi jamaah haji yang mabrur. 

Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, "Umrah ke umrah merupakan kafarah (dosa) di antara keduanya. Sedangkan haji mabrur tiada balasan baginya kecuali surga (HR Malik, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Asbihani). 

3. Pemberian syafaat pada 400 anggota keluarganya.  

  Artinya: Dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari ra dengan marfu dari Rasulullah saw, "Orang yang berhaji dapat memberikan syafaat kepada 400 orang keluarga atau keluarganya dan  ia akan keluar dari dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya (HR Al-Bazzar).    

4. Catatan pahala dan penghapusan dosa serta pengangkatan derajat pada setiap jejak kendaraan jamaah haji. 

Artinya: Dari sahabat Ibnu Umar ra, ia mendengar Nabi Muhammad saw bersabda, "Tidaklah unta yang dikendarai jamaah haji menaikkan kaki belakang dan menurunkan kaki depannya melainkan Allah mencatatnya sebagai kebaikan, sebagai penghapusan dosa, atau sebagai pengangkatan satu derajat baginya.(HR Al-Baihaqi).   

5. Mereka adalah tamu Allah yang doanya mustajab.   

 Artinya: Dari sahabat Jabir ra, Nabi Muhammad saw bersabda, "Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya dan mereka meminta kepada-Nya, lalu Allah memberikan permintaan mereka" (HR Al-Bazzar).    

6. Terbukanya pengampunan dosa.  

 Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, "Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, Allah memenuhi permintaan mereka dan jika mereka meminta ampun kepada-Nya, niscaya Allah mengampuni mereka" (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).    

7. Garansi ampunan bagi orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji.  

 Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw pernah berdoa, "Ya Allah, ampunilah jamaah haji dan orang yang dimintakan ampun oleh jamaah tersebut (HR Al-Hakim).    

8. Jaminan kesehatan lahir dan batin di dunia. 

 Artinya: Dari sahabat Abu Zarr ra, Nabi Muhammad saw bercerita, "Nabi Dawud as pernah berdoa: Tuhanku, apa yang didapat hamba-Mu bila mereka mengunjungi-Mu pada rumah-Mu?" Allah menjawab, "Setiap pengunjung memiliki hak atas yang dikunjungi. Wahai Dawud, sungguh mereka berhak mendapatkan kesembuhan di dunia dan ampunan dari-Ku ketika kelak Kujumpai mereka (di akhirat)". (HR At-Thabarani). 

9. Jaminan bebas hisab   

Artinya: Dari sayyidah Aisyah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, "Siapa saja yang keluar berhaji atau umrah melalui jalan ini, lalu meninggal di dalamnya, niscaya ia tidak ditampakkan dan tidak dihisab, lalu dikatakan kepadanya: Masuklah kamu ke surga. Aisyah ra berkata, "Rasulullah saw bersabda: Sungguh Allah bangga terhadap orang-orang yang thawaf" (HR At-Thabarani, Abu Ya’la, Ad-Daruquthni, dan Al-Baihaqi).    

10. Jaminan Allah berupa pahala 

Artinya" Nabi Muhammad saw bersabda, "Sungguh Ka’bah ini merupakan salah satu tiang Islam. Siapa saja yang berhaji mengunjungi Ka‘bah atau berumrah, maka ia menjadi tanggungan Allah. Jika ia meninggal, maka Allah memasukkannya ke surga. Jika Allah mengembalikannya kepada keluarganya, niscaya Allah memulangkannya dengan pahala dan ghanimah" (HR At-Thabarani).   

11. Jamaah haji yang meninggal dibangkitkan dengan talbiyah  

Artinya: Dari sahabat Ibnu Abbas ra, ia bercerita, ketika sedang (wukuf) bersama Rasulullah di Arafah, seseorang tiba-tiba terjatuh dari kendaraannya, lalu membuat lehernya patah, kemudian meninggal dunia. Rasulullah saw mengatakan, "Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara, kafankanlah pada dua lapis. Jangan berikan obat pengawet dan jangan tutup kepalanya karena Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiyah" (HR Bukhari, Muslim, dan Ibnu Khuzaimah).    

Demikian sejumlah keutamaan ibadah haji yang perlu kita ketahui. Dengan mengetahui dari berbagai  keutamaan tersebut kiranya dapat memotivasi umat Islam dalam menjalankan ibadah haji secara benar.

 

 

 

UMHAJGO © 2025 - Hak Cipta Terpelihara.